Geloranusa - Kesuksesan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan seringnya merengkuh gelar juara umum dalam kejuaraan menembak dunia di Australia, ternyata membuat negeri Kanguru itu tak terima.
Pada lomba bertajuk Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang lalu, TNI diperkuat 14 penembak, 5 pelatih TNI AD dan 2 peninjau PT Pindad ini meraih 32 emas, 15 perak dan 20 perunggu.
Tak hanya itu, dalam kejuaraan ini para prajurit TNI berhasil melampaui para penembak dari negara yang selama ini secara pongah dan angkuh di dunia kemiliteran seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris dan seluruh kontestan yang ikut serta.
Meski begitu, kedatangan para prajurit ini sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari media Australia. Dalam tulisan bertajuk "Penembak jitu Indonesia ikut serta dalam kompetisi menembak Victoria di tengah tensi hukuman mati Bali Nine", harian Herald Sun menunjukkan sikap memusuhi peserta dari TNI AD.
Mengutip isi berita tersebut, harian ini menulis pelaksanaan hukuman mati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dianggap tak mengacuhkan keramahan tentara Australia kepada seluruh kontestan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Australia sempat membela kedatangan tim Indonesia dalam kejuaraan menembak yang digelar sejak 1984 itu. Mereka berkilah, kejuaraan tersebut telah berlangsung setiap tahun dan tak mungkin membatalkan undangan kepada Indonesia.
Tak hanya itu, pemerintah menyebut hukuman mati Bali Nine dilakukan kepolisian, bukan tentara. Meski begitu, pembelaan pemerintah dianggap angin. Pendiri Mercy Campaign Brigid Delaney menyebut keikutsertaan penembak jitu TNI sangat memalukan.
"Saya benci membayangkan Australia menyambut orang-orang untuk latihan menembak (di sini) yang mungkin di antaranya terlibat membunuh dalam rentetan kematian."
Beberapa hari berikutnya, harian ini sempat menuliskan prapelaksanaan AASAM. Namun, nampaknya mereka enggan menuliskan kemenangan Indonesia yang hampir meraih semua medali di nomor menembak yang dipertandingkan.
Sumber : merdeka.com
0 Response to "Media Australia Enggan Akui Kehebatan Tentara Indonesia"
Posting Komentar